Keutamaan Bulan Rajab

0 komentar

"Keutamaan Bulan Rajab"


قِيْلَ لِرَسُوْلِ اللهِ لِمَ سُمِيَ رَجَبَ؟ قَالَ: لأنَّهُ يُتَرَجَّبُ فِيهِ خَيْرٌ كَثِيرٌ لِشَعْبَانَ وَرَمَضَانَ 

Artinya: Dikatakan kepada Rasulullah, “Kenapa (bulan Rajab) dinamakan Rajab?” Rasulullah menjawab: “Karena sungguh banyak di dalamnya kebaikan untuk bulan Sya’ban dan Ramadhan.”

    Hadis inilah yang mungkin membuat bulan ini dinamakan bulan menanam. seperti yang dikatakan oleh Abu Bakar al-Bakhi:
"رجَبٌ شهرُ الزَّرْع، وشعبان شهرُ السَّقي، ورمضان شهرُ الحصاد"
" Rajab adalah bulan untuk menanam, sedangkan sya'ban adalah bulan untuk menyiram, dan bulan Ramadhan adalah bulan untuk memanen"( Tuhfatul Ahbab: 237)


    Oleh karena itu, dalam bulan ini umat muslim dianjurkan  untuk memperbanyak amal, dan mengistiqomahnya hingga dapat menuai hasilnya pada bulan Ramadhan. Jangan sampai seseorang menjadi orang yang rugi dengan sedikit amal yang tanam, maka sedikit pula yang ia tuai.


    Bulan Rajab yang dimuliakan oleh Allah SWT dan menjadi salah satu bulan dari bulan-bulan Haram atau bulan terhormat. Bulan Haram yaitu Dzulqo'dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. Pada bulan haram, Allah menambah kemuliaan pada orang-orang yang beriman. Dalam pandangan Allah yang membedakan manusia hanya iman dan takwa. Orang beriman dan bertakwa menempati posisi yang sangat terhormat. Kehormatan itu semakin dikukuhkan setibanya bulan Rajab. Pada bulan ini pula dosa-dosa orang beriman diampuni. Hamba Allah bersungguh-sungguh meminta ampunan, maka dalam sekejap ampunan segera datang membersihkan jiwa dan menambah kemuliaanya.

    Bulan yang mengandung peristiwa istimewa ini memiliki dua nama yang menggambarkan keistimewaannya. Dua nama tersebut adalah Fardu dan Asham. Dinamakan Bulan fardu karena bulan Rajab  merupakan bulan haram yang terpisah dari tiga bulan haram lainya yang berurutan, yaitu Dzulqo'dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Kemudian dinamakan bulan Asham karena bulan ini menjadi lambang kedamaian. pada masa itu, orang Arab berdamai dengan musuh-musuhnya dan tidak mengadakan perang.  Sebaliknya, mereka mengevaluasi berbagai kegiatan  untuk menciptakan keharmonian dalam kehidupan sosial. Suku Mudoroh menjadi salah satu suku yang turut menjaga keagungan dan kehormatan bulan ini yang begitu istimewa.

    Selain itu, nama bulan yang dikenal dengan adanya peristiwa super istimewa yaitu isra mi'raj, juga memiliki keterkaitan dengan peristiwa tersebut. Diketahui bahwa nama Rajab adalah salah satu nama salah satu sungai di surga. hal tersebut sebagaimana yang termaktub dalam hadis Bukhari dan Muslim.


    Rasulullah SAW bersabda: "Pada malam Mi'raj saya melihat sungai yang airnya lebih manis dari madu, lebih sejuk dari air batu, dan lebih harum dari minyak wangi. lalu saya bertanya pada malaikat jibril: "Wahai Jibril untuk siapakah sungai ini?" Jibril menjawab: "Sungai ini untuk orang yang membaca sholawat kepadamu dibulan Rajab".


    Keutamaan bulan ketujuh ini pun diceritakan oleh Syeikh Ahmad Syihabbuddin dalam kitabnya Annawadzir,    Kitab Nawadir bercerita tentang keutamaan bulan Rajab. Seorang pejuang  meriwayatkan bahwa di belakang gunung Qaf terdapat tanah berwarna putih dan halus seperti perak, luasnya selebar tujuh kali dunia dan dipenuhi malaikat. Dijelaskan bahwa sanking padatnya kumpulan malaikat seandainya ada jarum jatuh ke tanah tersebut, niscaya akan menjatuhi salah satu malaikat.  

    Ahli tafsir mengatakan bahwa gunung Qaf itu tidak kasat mata. Di setiap tangan malaikat terdapat bendera bertuliskan “Laa ilaaha illallah, Muhammadur Rasulullaah”. Setiap malam bulan Rajab mereka berkumpul di sekitar gunung itu untuk memohon dengan sungguh-sungguh kepada Allah. Mereka memohon agar Allah menganugerahkan keselamatan kepada umat nabi Muhammad Saw. Para malaikat berkata : “Ya Tuhan, berikan rahmat-Mu kepada umat Muhammad dan jangan Engkau siksa mereka.” Do’a mereka sungguh-sungguh sampai menangis demi umat nabi Muhammad. Kemudian Allah SWT mencurahkan ampunan kepada umat nabi Muhammad.

     Dari beberapa keistimewaan diatas, dapat kita pahami bahwa Rajab merupakan suatu bulan mulia yang mustajab untuk berdo'a. Allah mengampuni dosa hamba-Nya selama hamba itu mau bertaubat. Rahmat Allah akan menyirami dosa-dosa sehingga orang yang dosanya mendapat siraman rahmat jadilah dia sebagai manusia peraih kebaikan. Pada bulan ini para malaikat ikut serta mendo’akan umat nabi Muhammad memperoleh ampunan agar bisa meraih segala kebaikan dan kemuliaan.


    Orang beriman yang melaksanakan ketaatan, maka dengan kemuliaan Rajab ada jaminan ketaatan itu akan diterima. Kepatuhan melaksanakan kewajiban dan menghindari larangan menjadikan semakin meningkat nilai kemanusiaannya. Perkara wajib dan sunah membudaya dalam priaku keseharian. Menghiasi hari-hari di bulan Rajab dengan memperbanyak hal-hal yang disunahkan seperti: shalat sunah, berpuasa sunah, membaca Al-Qur’an dan membaca shalawat dan beberapa dzikir yang dianjurkan ulama. Segala aktivitas positif akan memperoleh balasan Allah yang berlipat ganda.

    Persiapan fisik dan mental menyambut bulan-bulan mulia dengan taubat pembersih jiwa. Meningkatkan kualitas amal wajib dan sunah sebagai penghias raga. Menjalin hubungan baik untuk keharmonisan sesama. Jika ikhlas menjalankan semua itu jadilah tibanya bulan Rajab sebagai bulan mustajab untuk setiap do’a. Semoga kita tetap berada dalam bimbingan Allah Yang Maha Mulia.

    Sekian dari penulis, beberapa keistimewaan yang kami catat mungkin hanya dapat merubah sedikit banyaknya pengetahuan, namun untuk merubah sedikit banyaknya amal, yang dapat menentukan adalah keimanan, ketaqwaan dan juga hidayah dari Allah SWT. Semoga dalam mengetahui keistimewaannya dapat menambah semangat ubudiyah kita, amin.



Read More »

Urgensi Menata Niat Dalam Menghafal Al-Qur'an

0 komentar

Urgensi Menata Niat Dalam Menghafal Al-Qur'an


   Abdullah bin Mubarok rahimahuillahu berkata:

"Betapa banyak amalan yang kecil menjadi besar pahalanya karena niat, berapa banyak pula amalan besar menjadi kecil pahalanya karena niat" 
(Jami al- Ulum wal Hikam hal 12)

  Saat ini penghafal Qur'an menjadi hal yang banyak dicita-citakan oleh masyarakat dari berbagai kalangan, mulai dari anak kecil hingga orang dewasa, tak sedikit dari mereka yang turut berlomba-lomba untuk menjadi penghafal Al-qur'an. 

  Di Indonesia penghafal al-Qur'an atau yang sering disapa dengan hafidz itu pun mulai digemari oleh masyarakat, terlebih setelah trendnya salah satu acara dalam stasiun televisi yang menampilkan para hafiz cilik indonesia. Acara yang berhasil memukau dan merebut perhatian publik itu pun sukses melambungkan eksistensi hafidz qur'an dalam pandangan masyarakat.

 Tak hanya sampai disitu, hal tersebut pun ditanggapi oleh beberapa lembaga pendidikan yang memberikan beasiswa untuk para hafidz qur'an. banyak pula instansi yang memberikan peluang tersendiri bagi penghafal qur'an, mulai dari bidang pendidikan, pemerintahan bahkan militer. Menghafal dianggap sebagai sebuah prestasi dan eforia tersendiri.

  Sampai detik ini pun masyarakat juga para orang tua berbondong-bondong menitipkan anaknya di pondok pesantren dan juga rumah-rumah tahfidz. Terkait dengan hal-hal tersebut, hal terpenting yang perlu diperhatikan saat ini adalah menata niat dalam menghafal al-Qur'an. 

   Penghafal al-Qur'an yang sejatinya adalah ahlu qur'an yaitu ahlullah merupakan sang pencari ridho allah. Hafalan yang dapat menjadi lambang cinta seorang hamba pada sang Rabb dengan ayat-ayatnya sebagai washilah, tidak boleh sampai disalahgunakan  dan dianggap sebagai profesi ataupun alat untuk meraih hajat-hajat duniawi.

    Trend penghafal qur'an yang tentunya berdampak positif pun dapat menjadi bumerang bagi siapapun yang gagal memahami hakikat dan tujuan penghafal al-Qur'an. Oleh karena itu, dalam menghafal al-Qur'an membutuhkan kajian ataupun pemahaman yang komprehensif bagaimana ketentuan-ketentuan yang shohih menjadi penghafal al-Qur'an, juga memahami serta mengkaji ayat-ayat al-Qur'an baik secara tekstual maupun kontekstual.

    Menata niat menjadi hal yang sangat urgent dalam menghafal al-Qur'an. sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadis innamal a'malu binniyat yaitu segala amal tegantung dengan niatnya bermakna bahwa setiap amal harus diniatkan karena Allah SWT, bukan karena sesuatu yang lain. Ketika memiliki niat yang baik dan dilakukan untuk mencari ridha Allah SWT, maka akan menghasilkan sesuatu yang baik. Hal ini pun menjadi kunci utama atas seseorang yang membawa al-qur'an itu akan menjadi seseorang yang ditolong atau celaka karena al-Qur'an. seperti yang disebutkan dalam penggalan hadis Rasulullah SAW bersabda: 

(القرآن حجة لك أو عليك)

 "Al-Qur'an dapat memberi manfaat kepadamu dan mencelakaimu (Imam Muslim, Shahih Muslim, Beirut: Dar Ihya’ al-Turats al-Arabi, tt, hal. 203). Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memperhatikan niat kita bagaimana agar kita dapat mendapat syafaat bukan laknat. Al-Qur'an yang merupakan kalamullah dapat menjadi washilah untuk dekat dengan Allah dan menggapai ridhanya, juga dapat menjadikan kita jauh dan justru mendapat laknatnya, falnaudzubillah. 






Read More »

Ujian simaan kenaikan 5 juz santri PPTQ Al-Irsyad Kudus

0 komentar


Ujian Simaan 5 Juz yang diadakan di PonPes Al Irsyad Kudus adalah salah satu program seleksi berkala guna menopang santri tahfidz yang mutqin ataupun lancar.


Ujian Simaan 5 Juz, juga sebagai tahapan awal ataupun tahapan persiapan guna mensukseskan para santri yang sudah khatam 30 juz dalam mengikuti seleksi ujian wisuda tahfidz Al Qur'an 30 Juz.

#santrikudus #alasantri #tpqindonesia
#ngajikuy #alasantriwati #santrikece #santritahfidz #santringembalrejo #santriqurani #santrihits #santriwati #tahtiman #tahtimanbilghoib #barzanji #waosanalquran #waosanalbarzanji #pengajian #pengajiansantri

________
--------------------------------------
🕋 PSB 2023📚
☪️ Penerimaan Santri Baru 1444-1445 H 📕
🕌 PonPes Al Irsyad Kudus 🌃

📋 Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Putri dengan program ONE DAY 3 JUZ

Info lebih lanjut silahkan hubungi CP :
WA : wa.me/6285600308610

--------------------------------
Jika postingan ini bermanfaat, silahkan klik LIKE, KOMENTAR, dan BAGIKAN
--------------------------------
PonPes Al Irsyad Kudus
Jln Kudus - Pati Dukuh Kauman RT 06 Rw 04, Desa Ngembalrejo Kec. Bae, Kab. Kudus

Read More »

EXPO KEMANDIRIAN PESANTREN

0 komentar


 GALERI  EXPO KEMANDIRIAN PESANTREN

Tampak kemeriahan dalam EXPO Kemandirian Pesantren yang dilaksanakan di GOR IAIN Kudus pada tanggal 18-20 Oktober 2023. 


Ibu Nyai Siti Khodijah selaku pengasuh PPTQ Al Irsyad kudus sangat bangga akan kegiatan semacam ini, yakni bisa memotivasi para santri untuk berkarya dan berinovasi.


PPTQ AL IRSYAD KUDUS alhamdulillah bisa turut meramaikan dengan menampilkan hasil karya tulisnya, yakni :

1. At Tashilat : Buku cara mudah belajar pegon dan kata mutiara bahasa arab

2. Ziyadatul Lisan : Percakapan bahasa arab

3. Nadhom Jurumiyah (Indo) : Matan Jurumiyah yang dijadikan berupa nadhom/syiir dan berbahasa indonesia







Read More »

Rindu Yang Tak Berujung

0 komentar

 


Rindu Yang Tak Berujung

(karya. Siti Kharisah)

Hari itu terakhir kalinya aku menatap raut wajahnya dengan penuh kasih sayang

Aku pun tak menyaka hari itu pula aku harus kehilangan sosok seorang ayah

Akan tetapi ayah pernah bilang kepadaku, "jika aku meninggal, jangan pernah engkau keluarkan air mata nak"

Ku kuatkan hati ini dengan penuh ke ikhlasan...

Ayah, mungkin aku belum bisa membuat mu tersenyum

Ayah, mungkin aku slalu membuat mu kecewa hingga aku belum mampu mengucapkan maaf

Ayah, jika aku masih diberi waktu untuk mengungkapkan isi hati ini , aku ingin sekali menatap wajah mu, lalu ku bilang “Terimakasih atas semuanya, ayah”

Ayah, aku wanita paling beruntung setelah ibu, karena ayah aku mampu untuk melangkah,

Ayah telah menjadikan aku wanita yang tangguh, wanita yang kuat, wanita yang tiada duanya setelah ibu

Semua itu tak pernah lepas dari doa ayah dan ibu yang selalu menyelipkan nama ku

Ayah, kini aku sudah menemukan lelaki yang mampu menjagaku, menyayangiku dan mencintaiku dari hati yang paling dalam

Ayah tak perlu khawatir aku sudah ada yang menjaga

Yang seperti ayah..

Ayah tetaplah menjadi lelaki nomer satu yang aku cintai, I LOVE YOU AYAH

Robbighfir lii Waliwalidayya Warhamhumaa Kamaa Robbayaanii Shoghiiran

Sekarang gilaran ku, menyelipkan nama ayah dalam doa ku

Setiap waktu dan  setiap sujudku

Hanya air mata yang mampu menghilangkan rasa rindu dalam dada ku...

Dengan harapan kelak semoga kita dipertemukan kembali

Dengan hangatnya kasih dan cinta yang lebih indah dan abadi...

Amiiin..

“Salam pena dari alumnus PPTQ Al Irsyad Kudus”

 

Kudus, 03.01.2022

14.59

 


Read More »

Pagar Besar

0 komentar

Pagar Besar

(Karya. Ika Feby Fitriyani)

 


Bu..

Siapa sangka aku bisa tegar dan kuat seperti sekarang ini?

Bu..

Berkat izin dan do'amu, kini aku berhasil melawan nafsuku untuk menuruti semua kemauanku yang menurutmu bukanlah hal yang kau inginkan

Bu..

Tak terasa hampir satu tahun aku sudah krasan di pondok sini

Bu..

Tanpa topangan dan tengadah tanganmu disetiap malam, mana mungkin Allah memberiku anugerah besar seperti ini?

Bu..

Tak tau lagi bagaimana caraku untuk membalas semua itu.

Bu..

Aku ingat betul, pertama kali ibu mengantarkan ku berangkat ke pondok ini

Ibu terlihat sangat bahagia, karena aku mau menuruti pintamu, bu.

Tapi dibalik itu semua, engkau pun menyembunyikan rasa sedih yang teramat sangat kan, bu? Karena kau tak lagi bersamaku dirumah nanti

Bu..

Rumah tak lagi ramai karena ulahku, tapi kau tetap tegar menerima semua itu.

Setiap akan tidur malam, ibu dan bapak berbincang pendek tentangku.

"Pak, apa anak kita benar-benar krasan ya di pondok? "

"Pak, tadi anak kita di pondok makan apa ya? "

"Pak, bagaimana jika anak kita rindu kepada kita seperti halnya kita saat ini pak? "

"Pak, semoga anak kita menjadi anak yang bisa kita banggakan kelak ya, pak"

 

Tanpa ibu tau, bapak selalu menceritakan cerita-cerita ibu itu padaku.

Meskipun ibu terlihat amat galak ketika aku merengek ingin pulang, aku merengek minta jajan, aku merengek minta apapun itu. Dalam hati ibu, ibu tak tega.

Aku tau itu, bu.

Bu..

Aku ingat benar, pertama kali hal yang memisahkan kita adalah pagar besar nan kokoh pondok ini.

Aku menangis melepas kepergianmu, bu

Aku menangis menatap punggungmu yang perlahan menghilang dibalik pagar itu.

Dan sesekali akupun melihat, kau tak berbeda denganku

engkau menyeka air matamu, tanpa kau mau itu terjadi di depanku

 

Bu..

Jangan pernah berhenti mendo'akanku ya

Aku berjanji akan menjadi anak yang pintar, yang bisa membuat bapak dan ibu bangga mempunyai aku.

Bu..

Ini hanya tentang waktu yang singkat perpisahan kita.

Suatu saat aku pulang, dan melepas semua rindu yang selama ini kita simpan bersama.

 

Bu..

Do'akan aku selalu, ya

Bagaimana pun diriku, aku tetap putri kecilmu.

 

Dari: putrimu yang selalu mendo'akan dan merindukan mu, bu

 

 

  

“Salam pena dari alumnus PPTQ Al Irsyad Kudus”

 

Kudus, 18.12.2021

14.59



Read More »